Mengenal Teknik Sterilisasi
- Posted by Administrator Lab
- Categories Blog
- Date August 11, 2020
- Comments 0 comment
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau untuk menghilangkan suatu mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismenya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membran mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Istilah lain yang umum dikenal adalah disinfeksi, yang merupakan proses pembunuhan atau penghilangan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Agen disinfeksi adalah disinfektan, yang biasanya merupakan zat kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa organisme tetap dapat tersisa
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Hal-hal yang dilakukan ketika pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Di lain sisi, ada beberapa peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologi yang menjadi rusak apabila dibakar. Tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, bahan kimia, dan penyaringan atau filtrasi.
Model sterilisasi dibagi menjadi dua, yaitu metode fisik dan metode kimia. Metode sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan metode sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara panas baik panas kering maupun panas basah, radiasi, dan filtrasi. Metode sterilisasi panas merupakan metode yang digunakan untuk bahan tahan panas. Metode sterilisasi panas dengan penggunaan uap air disebut metode sterilisasi panas basah. Metode sterilisasi panas tanpa kelembaban (tanpa penggunaan uap air) disebut metode sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Umumnya untuk bahan yang sensitif terhadap kelembaban digunakan metode sterilisasi panas kering pada temperatur 160-180oC. Proses sterilisasi panas terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap pemanasan (peningkatan temperatur bahan yang disterilisasi), tahap sterilisasi (waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi), dan tahap pendinginan (waktu yang diperlukan untuk penurunan temperatur bahan yang disterilisasi.
Daftar Rujukan
T.P.Sylvia, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta, 2008, p.136.
R.S.Hadioetomo, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek:Teknik dan prosedur dasar dalam laboratorium, Jakarta, 1985.